Perkemahan Santri Diniyah Awwaliyah (Persada) tahun 2013

Di Lapangan depan ( sebelah Timur ) GOR Wisanggeni Tegal tahun 2013

Dewan guru MDTA Tanmiyatulhuda

Jl. Mawar Gg.II No. 12 RT 05/V Kejambon Tegal Timur Kota Tegal

Santri MDTA Tanmiyatulhuda

Paduan suara pada saat acara malam Imtihan/ Akhirussanah tahun 2013

Santri MDTA Tanmiyatulhuda

Paduan suara pada saat acara malam Imtihan/Akhirussanah tahun 2009

Tamu Undangan

Malam Imtihan/ Akhirussanah tahun 2013

Kepala MDTA Tanmiyatulhuda

Sambutan Kepala MDTA Tanmiyatulhuda pada acara malam Imtihan tahun 2013

PERSADA Kota Tegal Tahun 2013

Santri MDTA Tanmiyatulhuda mengikuti kegiatan Wide Game

Wednesday, March 3, 2021

PUASA

Puasa secara bahasa berarti meninggalkan ( تَرْ كٌ ), menahan diri ( ٌّكَفّ ), mengharamkan ( حِرْمَا نٌ ) dan mencegah ( ٌاِمْتِنَا ع ). Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkannya dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dengan syarat dan rukun tertentu, untuk meningkatkan ketaqwaan seorang hamba kepada Allah SWT

Puasa dibedakan menjadi dua yaitu, puasa wajib dan puasa sunah

1. PUASA WAJIB ( PUASA FARDLU )

Puasa wajib adalah puasa yang harus dikerjakan oleh umat Islam dan yang melanggarnya akan mendapat dosa. Puasa termasuk uratan nomor 3 dalam rukun Islam. Puasa wajib dilaksanakan 1 bulan penuh pada bulan Romadlon. 
Perintah puasa wajib dijelaskan Allah SWT dalam surat Al Baqoroh ayat 183

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن

 قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ 

Artinya : 
" Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa ".

Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa kewajiban puasa hanya diperuntukkan bagi orang yang beriman. Puasa dalam bulan Romadlon adalah wajib, maka jika berhalangan pada saat itu, wajib diganti di lain hari.

Syarat-syarat sahnya puasa adalah :
  1. Beagama Islam
  2. Berakal sehat
  3. Sehat jasmani, tidak sakit
  4. Mampu menjalankannya dan bagi yang sudah tidak mampu karena usianya yang sudah lanjut, maka boleh meninggalkan puasa tetapi harus menggantinya dengan membayar fidyah.
  5. Baligh, adalah muslim yang sudah memenuhi ketentuan-ketentuan puasa wajib atau puasa sunah
  6. Tidak berpuasa pada hari yang dilarang untuk berpuasa.

Rukun puasa

Adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh orang yang hendak berpuasa. Yang termasuk rukun puasa adalah :

  1. Niat untuk berpuasa, niat adalah terletak dalam hati, namun bila dilafadzkan dengan lisan maka contoh niat Romadlon adalah sebagai berikut :
    Niat puasa dilaksanakan pada malam hari sebelum memulai berpuasa dan selambat-lambatnya sebelum terbit fajar. Jika tidak ada niat atau niatnya setelah terbit fajar maka puasanya tidak sah, kecuali puasa sunah, jika niat setelah terbit fajar maka puasanya sah.
  2. Makan sahur, disunahkan pula bagi orang yang hendak berpuasa untuk makan sahur, yakni makan pada waktu sesudah lewat tengah malam dan dianjurkan oleh Rosulullohuntuk mengakhirkannya.
  3. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari
  4. Segera berbuka ketika maghrib tiba 

Hal-hal yang mengurangi pahala puasa

Adalah segala perbuatan yang dilarang atau dicela oleh Islam :

  1. Berkata kotor dan omong kosong
  2. Membicarakan kejelekan orang lain
  3. Bertengkar atau memaki-maki orang lain
  4. Berkata dan berperilaku dusta

Perbuatan yang disunahkan dalam berpuasa :

  1. Berdo'a ketika berbuka puasa 
  2. Menggosok gigi pada waktu pagi
  3. Memperbanyak sedekah
  4. Sholat lail atau sholat malam
  5. Tadarus atau membaca Al Qur'an
Hal-hal yang membatalkan puasa
  1. Makan dan minum dengan sengaja
  2. Muntah dengan sengaja
  3. Keluar air mani dengan sengaja bagi laki-laki
  4. Keluarnya darah haid atau nifas bagi perempuan
  5. Gila, ayan atau pingsan
Orang yang boleh untuk tidak berpuasa
  1. Orang sakit yang tidak kuat berpuasa, tetapi harus menggantikannya di hari yang lain
  2. Orang yang bepergian jauh, tetapi harus menggantikannya di hari yang lain
  3. Orang tua yang tidak mampu berpuasa, bisa menggantikannya dengan membayar fidyah
  4. Wanita yang sedang hamil, tetapi harus menggantinya di hari lain
Hikmah puasa
  1. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
  2. Meningkatkan Iman dan Taqwa
  3. Menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama
  4. Melatih kesabaran
  5. Melatih kedisiplinan dan keteraturan dalam hidup
2. PUASA SUNNAH

Puasa Sunnah adalah puasa yang dianjurkan untuk dilaksanakan. Puasa Sunnah dikerjakan diluar puasa wajib dan waktu mengerjakannya sama seperti puasa wajib yaitu, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Ada beberapa puasa sunnah diantaranya :

Puasa Senin - Kamis
Puasa ini biasa dilakukan oleh Rosululloh SAW. Beliau melaksanakan dengan alasan seperti yang diungkapkan dalam sabdanya :

 ُعَنْ اَبِى قَتَادَةَ الْاَنْصَا رِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ فَسُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمِ الْاِثْنَيْنِ فَقَالَ : ذَالِكَ يَوْمٌ وُلِدْ تُ فِيْه وَبُعِثْتُ فِيْهِ , اَوْاُنْزِلَ عَلَيَّ فِيْهِ  ( رواه مسسلم )

Artinya :
" Abu Qotadah Al Anshori R.A telah menceritakan, bahwa Rosululloh SAW pernah ditanya tentang keutamaan puasa pada hari Senin, maka beliau menjawab : Hari Senin itu adalah hari kelahiranku, hari aku diutus dan hari (permulaan) wahyu diturunkan kepadaku "( HR. Muslim )

Puasa Syawwal
Puasa Syawwal adalah puasa sunnah enam hari pada bulan Syawwal. Dalam mengerjakannya boleh dikerjakan tidak berurutan sepanjang bulan Syawwal. Puasa Syawwal disunnahkan berdasarkan hadits berikut ini :

ُعَنْ اَبِيْ اَيُّوْبَ اْلَانْصَارِيِّ رَضِيَ االلهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ اَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَان كَصِيَامِ الدَّ هْرِ ( رواه مسلم )
Artinya :
" Dari Ayyub Al Anshori R.A bahwa Rosululloh SAW bersabda : " Barang siapa berpuasa Romadlon kemudian diikutinya dengan puasa enam hari pada bulan Syawwal, pahalanya sama dengan puasa satu tahun." ( HR. Muslim )

Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa satu hari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pahala puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Hal ini sesuai dengan hadits nabi berikut ini :

عَنْ اَبِي قَتَادَةَ اْلَانْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّي اللهُ  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةً فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ اَوِ اْلبَاقِيَةَ     ( رواه مسلم )
Artinya :
" Dari Abi Qotadah Al Anshori R.A bahwa Rosululloh SAW ditanya tentang puasa Arafah, beliau bersabda, " Puasa Arafah itu menghapus (dosa-dosa) satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang." ( HR. Muslim )

Hari-hari yang dilarang untuk berpuasa diantaranya adalah :
  1. Hari Raya Iedul Fitri ( 1 Syawwal )
  2. Hari Raya Iedul Adha ( 10 Dzulhujjah )
  3. Hari Tasyrik ( 11, 12, 13 Dzulhijjah )




Monday, February 15, 2021

Cara Mengatasi stress

Kehendak Allah terhadap manusia menjadi batu ujian, baik itu kehendak yang menyebabkan kebahagiaan ataupun menyedihkan manusia. Yang menyebabkan kebahagiaan adalah seperti harta, kekayaan, kelahiran anak, dan keinginan terkabul.

Yang menyedihkan adalah seperti tidak masuk perguruan tinggi yang diinginkan, susah mendapatkan pekerjaan, mendapat kecelakaan yang menyebabkan cacat tubuh, kemiskinan, bercerai dengan pasangan hidup (suami/istri) dan sebagainya.

Orang yang kalah dalam kehidupan dunia adalah orang-orang yang tidak mampu dalam menghadapi ujian Allah. Sedangkan orang yang menang adalah orang-orang yang dengan kesabaran dan ketaqwaannya mampu menghadapi ujian. Ujian yang diberikan Allah kepada manusia dapat berupa ujian kebahagiaan dan dapat juga berupa ujian kepedihan. Firman Allah SWT :

Artinya :

" Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar ". (QS : Al Baqoroh : 155)

Artinya :

" Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan. Dan sesungguhnya disisi Allah lah pahala yang besar " (QS : Al Anfal : 28)

Kalau kita menghadapi cobaan, maka bermunajatlah kepada Allah Yang Maha Kuasa, pasrahkan diri kepada Nya dengan mengucap do'a moho diberikan ketabahan.

قََدَّ رَاللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ

Artinya : 

"Allah telah menentukan (segala sesuatu) dan apa yang dikehendakiNya pasti berlaku". (HR : Muslim)


Kita harus menyadari ketentuan dan taqdir yang sudah digariskan oelh Allah. Dengan berpasrah diri kepada Allah niscaya ketegangan dan kepanikan dapat dihilangkan, sehingga berganti dengan ketenangan dan rasa pasrah kepada Allah.

Apa yang sudah menjadi ketentuan Allah pasti berlaku tanpa dapat kita tolak, sehingga kita tidak perlu khawatir menghadapi apa saja. Oleh karena itu, diperlukan sikap tawakkal dalam menghadapi apa saja dan tidak terpengaruholehg keragu-raguan atau bisikan angan-angan yang membuat kita menjadi kesal dan menggerutu.

Artinya :

" Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan Allahlah hati menjadi tentram ". (QS : Ar Ro'du : 28)

Kalau kita menghadapi cobaan dari Allah kita harus berpegang pada kebesaran Nya, karena Dialah yang Maha Kuasa dan maha segala-galanya. Keyakinan kita kepada Allah adalah sumber kekuatan yang paling besar dalam kehidupan, karena keyakinan kepada Allah dan percaya diri merupakan kunci sukses menuju masa depan. Kita harus mempunyai mental kuat yang dibarengi oleh ketaqwaan kepada Allah, seperti mental-mental orang beriman dirumuskan dalam Al Qur'an, bahwa mental orang yang beriman ialah :

Artinya :

" Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman ".(QS : Ali Imron : 139).

Orang yang mengikuti petunjuk Allah tidak akan pernah takut dan berduka cita.

Artinya :

" Kemudian jika datang petunjuk Ku kepadamu maka barang siapa yang mengikuti petunjuk Ku, niscaya tidak ada ketakutan atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati ". (QS: Al Baqoroh : 38)

 

 

 

Sumber : Cara Bijak mengatasi Realitas Hidup Remaja Muslim, Hjj. R. Adjeng Ratna Suminar, SH, MM.


 

Saturday, May 30, 2020

ISIAN FORMULIR PENDAFTARAN SANTRI BARU

Silakan isi form sesuai dengan data yang diminta, Jika ingin mengirim menggunakan HP Android silakan ketikkan link di bawah ini di browser HP

LINK ISIAN UNTUK HP ANDROID : http://bit.ly/2020_psb

JIKA INGIN MENGISI DARI HALAMAN INI SILAKAN ISI FORM DIBAWAH INI

Saturday, January 14, 2017

MARTABAT MANUSIA

Menurut pandangan Islma, manusia adalah makhluk yang istimewa, karena manusia diciptakan berbeda dengan makhluk-makhluk yang lain. Al-Qur'an menegaskan bahwa manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Allah SWT berfirman :
Artinya :
" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ".

Kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lain adalah karena disamping dilengkapi dengan indra utama, pendengaran dan penglihatan, manusia dianugerahi akal pikiran.

Allah berfirman :

Artinya :
" Katakanlah : Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati ( tapi ) sangata sedikit kamu bersyukur ".

Kelebihan manusia tersebut menempatkannya sebagai makhluk yang terhormat yang memperoleh martabat yang tinggi diantara makhluk-makhluk lainnya, bahkan ia dimuliakan oleh Al-Kholiq.

Sebgai makhluk yang bermartabat manusia mengemban amanah luhur yang tidak sanggup diemban oleh makhluk-makhluk lainnya. Amanah luhur tersebut terutama berupa tanggung jawab kekholifahan. Hal ini sejalan dengan firman Allah yang menegaskan bahwa manusia diciptakan adalah sebagai kholifah di muka bumi.

Artinya :
" Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi ".

Dalam rangka mendukung tanggungjawab kekholifahan di muka bumi, maka segala yang ada di bumi diperuntukkan bagi manusia. karena itu kewjiban manusia adalah untuk mengolahg apa yang ada di bumi untuk kepentikan hidupnya. Hal tersebut menggambarkan betapa luhur martabat manusia dan betapa penting tanggung jawab yang diberikan kepada manusia. Oleh karena itu kelahiran seorang anak manusia tidak boleh disia-siakan, sehingga dapat memikul tanggung jawab dan martabatnya kelak.