Kehendak Allah terhadap manusia menjadi batu ujian, baik itu kehendak yang menyebabkan kebahagiaan ataupun menyedihkan manusia. Yang menyebabkan kebahagiaan adalah seperti harta, kekayaan, kelahiran anak, dan keinginan terkabul.
Yang menyedihkan adalah seperti tidak masuk perguruan tinggi yang diinginkan, susah mendapatkan pekerjaan, mendapat kecelakaan yang menyebabkan cacat tubuh, kemiskinan, bercerai dengan pasangan hidup (suami/istri) dan sebagainya.
Orang yang kalah dalam kehidupan dunia adalah orang-orang yang tidak mampu dalam menghadapi ujian Allah. Sedangkan orang yang menang adalah orang-orang yang dengan kesabaran dan ketaqwaannya mampu menghadapi ujian. Ujian yang diberikan Allah kepada manusia dapat berupa ujian kebahagiaan dan dapat juga berupa ujian kepedihan. Firman Allah SWT :
Artinya :
" Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar ". (QS : Al Baqoroh : 155)
Artinya :
" Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan. Dan sesungguhnya disisi Allah lah pahala yang besar " (QS : Al Anfal : 28)
Kalau kita menghadapi cobaan, maka bermunajatlah kepada Allah Yang Maha Kuasa, pasrahkan diri kepada Nya dengan mengucap do'a moho diberikan ketabahan.
قََدَّ رَاللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
Artinya :
"Allah telah menentukan (segala sesuatu) dan apa yang dikehendakiNya pasti berlaku". (HR : Muslim)
Kita harus menyadari ketentuan dan taqdir yang sudah digariskan oelh Allah. Dengan berpasrah diri kepada Allah niscaya ketegangan dan kepanikan dapat dihilangkan, sehingga berganti dengan ketenangan dan rasa pasrah kepada Allah.
Apa yang sudah menjadi ketentuan Allah pasti berlaku tanpa dapat kita tolak, sehingga kita tidak perlu khawatir menghadapi apa saja. Oleh karena itu, diperlukan sikap tawakkal dalam menghadapi apa saja dan tidak terpengaruholehg keragu-raguan atau bisikan angan-angan yang membuat kita menjadi kesal dan menggerutu.
Artinya :
" Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan Allahlah hati menjadi tentram ". (QS : Ar Ro'du : 28)
Kalau kita menghadapi cobaan dari Allah kita harus berpegang pada kebesaran Nya, karena Dialah yang Maha Kuasa dan maha segala-galanya. Keyakinan kita kepada Allah adalah sumber kekuatan yang paling besar dalam kehidupan, karena keyakinan kepada Allah dan percaya diri merupakan kunci sukses menuju masa depan. Kita harus mempunyai mental kuat yang dibarengi oleh ketaqwaan kepada Allah, seperti mental-mental orang beriman dirumuskan dalam Al Qur'an, bahwa mental orang yang beriman ialah :
Artinya :
" Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman ".(QS : Ali Imron : 139).
Orang yang mengikuti petunjuk Allah tidak akan pernah takut dan berduka cita.
Artinya :
" Kemudian jika datang petunjuk Ku kepadamu maka barang siapa yang mengikuti petunjuk Ku, niscaya tidak ada ketakutan atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati ". (QS: Al Baqoroh : 38)
Sumber : Cara Bijak mengatasi Realitas Hidup Remaja Muslim, Hjj. R. Adjeng Ratna Suminar, SH, MM.